Berikut ini adalah bacaan dzikir dan doa-doa yang
disunnahkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wa sallam untuk dibaca sebelum tidur. Semuanya disumberkan pada
hadits-hadits yang shahih dari Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam.
يَجْمَعُ كَفَّيْهِ ثُمَّ يَنْفُثُ فِيهِمَا فَيَقْرَأُ فِيهِمَا: (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) (قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ) (قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ) ثُمَّ يَـمْسَحُ بِـهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِـهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ (٣×)ء
“Mengumpulkan dua telapak tangan. Lalu ditiup dan
dibacakan: Qul Huwallaahu Ahad (surat
al-Ikhlash), Qul A’undzu bi Rabbil Falaq (surat al-Falaq) dan Qul A’uudzu bi Rabbin Naas
(surat an-Naas). Kemudian dengan dua telapak
tangan mengusap tubuh yang dapat dijangkau dengannya. Dimulai dari kepala,
wajah dan tubuh bagian depan sebanyak 3x”
Keterangan: HR.
Al-Bukhari no. 5017 dan Muslim no. 2192, Malik dalam al-Muwaththa’,
Abu Dawud no. 3902, at-Tirmidzi no. 3402, Ibnu Majah no. 3529, dan an-Nasa-i
dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 793.
|
Selanjutnya, membaca ayat Kursi:
اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). tidak
mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada
yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui
apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi
Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara
keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar (QS. Al-Baqarah: 255)
Keterangan: “Barang
siapa membaca-nya ketika akan tidur, maka ia senantiasa dijaga (dilindungi)
oleh Allah dan tidak akan didekati oleh syaitan sampai Subuh.” (HR.
Al-Bukhari no. 2311/ Fat-hul Baari V/487)
|
Kemudian membaca 2 ayat terakhir dari surat al-Baqarah:
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللّهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُواْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ. لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Rasul (Muhammad) telah beriman kepada apa (al-Qur-an)
yang diturunkan kepadanya dan Rabb-nya, demikian pula orang-orang yang beriman.
Semua beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya dan
Rasul-Rasul-Nya. (Mereka berkata): ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari
Rasul-Rasul-Nya,’dan mereka berkata: ‘Kami dengar dan kami taat.’ (Mereka
berdo’a): ‘Ampundah kami ya Rabb kami dan kepada Engkau-lah tempat kami kembali.’Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat
pahala (dari kebajikan) yang diusahakan dan mendapat siksa (dari kejahatan)
yang dikerjakannya. (Mereka berdo’a): ‘Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum
kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Rabb kami, janganlah
Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang sebelian kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami
apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami; ampunilah kami; dan
rahmatilah kami. Engkau-lah Pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi
orang-orang kafir. (QS. Al-Baqarah:
285-286)
Keterangan: “Barang
siapa membaca dua ayat tersebut pada malam hari, maka dua ayat tersebut telah
mencukupinya.” (HR. Al-Bukhari no. 5051/Fat-hul Baari IX/94 dan Muslim no. 807, 808)
|
Dari al-Bara’ bin Azib radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadaku: ‘Apabila engkau hendak
tidur, berwudhu’lah sebagaimana wudhu’-mu ketika hendak shalat. Kemudian
berbaringlah di atas bagian tubuh yang kanan, lalu bacalah:
اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِيَ إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ
‘Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku
menghadapkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku
menyandarkan punggungku ke-pada-Mu. Karena mengharap dan takut kepada-Mu.
Sesungguhnya tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari
(ancaman)-Mu kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada Kitab yang Engkau turunkan
dan kepada Nabi yang Engkau utus.”
Keterangan: Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Apabila engkau mati pada malam itu, maka engkau mati diatas fitrah (Islam).
Dan jadikanlah kalimat (dzikir) itu sebagai kalimat terakhir yang engkau
ucapkan.” (HR. Al-Bukhari no. 247, 6311, 6313, 6315 dan 7488, Muslim no.
2710, Abu Dawud no. 5046, at-Tirmidzi no. 3394, dan Ahmad IV/290).
|
بِاسْمِكَ رَبِّيْ وَضَعْتُ جَنْبِيْ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ، فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِيْ فَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
“Dengan Nama-Mu (aku tidur), wahai Rabb-ku, aku
meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila
Engkau mencabut nyawaku, maka berikanlah rahmat-Mu padanya. Dan apabila Engkau
membiarkan hidup, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara
hamba-hamba-Mu yang shalih.
Keterangan: Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Apabila seseorang di antara kalian bangkit dari tempat tidurnya kemudian
ingin kembali lagi, hendaknya ia mengibaskan ujung kainnya 3x dan menyebut
Nama Allah, karena ia tidak tahu apa yang ditinggalkannya di atas tempat
tidur selelah ia bangkit. Apabila ia ingin berbaring, maka hendaklah ia membaca:
‘Bismika Rabbi…’“(A-Hadits). HR. Al-Bukhari no. 6320, Muslim no. 2714,
at-Tirmidzi no. 3401, dan an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.
796.
|
Kemudian membaca:
اَللَّهُمَّ خَلَقْتَ نَفْسِيْ وَأَنْتَ تَوَفَّاهَا، لَكَ مَمَاتُهَا وَمَحْيَاهَا، إِنْ أَحْيَيْتَهَا فَاحْفَظْهَا، وَإِنْ أَمَتَّهَا فَاغْفِرْ لَهَا. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah menciptakan
diriku, dan Engkau-lah yang akan mematikannya. Mati dan hidupnya hanya
milik-Mu. Apabila Engkau menghidupkannya, maka peliharalah. Apabila Engkau
mematikannya, maka ampunilah. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ke-selamatan
kepada-Mu.”
Keterangan: HR. Muslim no. 2712 (60), Ahmad II/79, Ibnus Sunni
dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah
no. 721.
|
اَللَّهُمَّ قِنِيْ عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ
“Ya Allah, lindungilah diriku dari siksaan-Mu pada
hari ketika Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu.”
Keterangan: Adalah
Rasulullah apabila hendak tidur, beliau meletakkan tangan kanannya di bawah
pipinya, kemudian membaca: “Allaahumma Qinii …” (al-Hadits). HR.
Al-Bukhari, Shahih al-Adabil Mufrad no. 921 dari al-Bara’ radhiyallaahu ‘anhu, at-Tirmidzi no.
3398 dari Hudzaifah radhiyallaahu ‘anhu
dan Abu Dawud no. 5045 dari Hafshah radhiyallaahu
‘anhu. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2754.
|
بِاسْـمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا
“Dengan Nama-Mu, ya Allah, aku mati dan aku hidup.”
Keterangan: HR.
Al-Bukhari no. 6312 dan 6324 dari Hudzaifah radhiyallaahu ‘anhu, Muslim no. 2711 dari al-Bara’ radhiyallaahu ‘anhu.
|
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ آلـم تَنْزِيلُ السَّجْدَةَ وَتَبَارَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْـمُلْكُ
“Nabi shallallaahu
‘alaihi wasallam apabila hendak tidur, beliau membaca: Aliflaam miim
tanziil as-Sajdah (QS. As-Sajdah: 1-30) dan Tabaarakalladzii biyadihil
mulku. (QS. Al-Mulk: 1-30).”
Keterangan: HR.
Al-Bukhari/Shahiih al-Adabil Mufrad no. 1207 dan 1209, Ahmad III/340,
ad-Darimi 11/455 dan lainnya, shahih. Lihat Silsilah al-Ahaadiits
ash-Shahiihah no. 585.
|
سُبْحَانَ اللهِ (٣٣×) الْـحَمْدُ اللهِ (٣٣×) اللهُ اَكْبَرُ (٣٤×)ء
“Mahasuci Allah.” (33x) “Segala puji bagi Allah.”
(33x) “Allah Mahabesar.” (34x)
Keterangan: HR.
Al-Bukhari 7/71 dengan Fat-hul Baari dan Muslim 4/2091, Dzikir ini
kami kutip dari Hisnul Muslim Karya Syaikh Sa’id bin Ali al-Qahthani.
Dzikir ini adalah dzikir yang diajarkan Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam kepada putrinya Fatimah radhiyallaahu ‘anha dan Ali radhiyallaahu ‘anhu.
|
Sumber: Disalin dari Kumpulan Do’a dari al-Qur’an dan
as-Sunnah yang Shahih yang ditulis oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas.
Belum ada tanggapan untuk "Doa dan Dzikir Sebelum Tidur Sesuai Sunnah Rasulullah Shallallaahu 'alahi wa Sallam "
Posting Komentar